Memanen Air Hujan

AYO KE PANDALA

24 November 2019, dihari minggu yang cerah rombongan peserta pelatihan dari Lembaga Profesi Teknik dan Manajemen (LPTM) mengadakan perjalanan wisata berbasis pendidikan Alam di dusun Pandala, Desa Laikang, Kec. Mangara Bombang, Kab. Takalar.

Tujuan perjalanan yakni untuk memperkenalkan kepada peserta pelatihan salah satu teknik dalam menjaga kelestarian tanah. yakni, dengan membuat lubang-lubang resapan atau lebih familiar dengan sebutan lubang biopori.

Lubang biopori adalah lubang silindris yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah sebagai metode resapan air yang ditujukan untuk mengatasi genangan air dengan cara meningkatkan daya resap air pada tanah. selain berguna untuk mengatasi genangan, biopori juga berguna sebagai salah satu bentuk penanganan limbah organik dan meningkatkan kesehatan tanah.

berikut adalah beberapa foto kegaiatan pembuatan lubang biopori di dususn Pandala.

briefing yang dipimpin oleh instruktur
berdoa sebelum melakukan perjalanan
Arahan singkat dari Instruktur
proses pembuatan lubang biopori (gambar 1)
(gambar 2)
(gambar 3)
foto bersama instruktur dan peserta pelatihan

solusi atasi sampah organik.

sampah masih menjadi masalah yang sulit untuk diatasi terkhusus di kota-kota besar. salah satu penyumbang sampah terbesar adalah sampah yang berasal dari rumah tangga. nyatanya, membuang sampah ketempat penampungan akhir tidak akan pernah menjawab masalah sampah yang kita hadapi. justru penumpukan sampah di TPA hanya akan menghasilkan masalah baru karena sampah yang mengalami pembusukan akan menghasilkan gas metana yang pada akhirnya akan menjadi sumber pencemaran gas metana yang terjadi secara alami.

tahukah kamu ada solusi yang sangat praktis dan ekonomis yang bisa dilakukan demi menyelamatkan lingkungan. yaitu dengan membuat LUBANG BIOPORI! biopori adalah teknologi sederhana untuk menampung air hujan. selain untuk menyerap air hujan, biopori juga bisa diterapkan sebagai pengelolaan sampah organik . utamanya di kota besar dan dengan lahan yang sempit.

sampah organik yang dimasukkan tersebutlah yang akan memancing binatang-binatang kecil seperti cacing, semut, rayap untuk masuk kedalam lubang. jalur yang di lewati hewan-hewan kecil tersebutlah yang akan membentuk pori-pori di dalam tanah sehingga meningkatkan daya resap tanah terhadap air.

tidak perlu lahan yang luas untuk membuat biopori. diameter biopori hanya sebesar 10 CM dan dalam galian lubangnya mencapai 1 meter. cara tersebut sangat mebantu untuk mencegah genangan dan banjir serta dapat menjadi media dalam menampung air hujan.

TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR ANTANG ( foto CR: regional.liputan6.com )

Dengan diterapkannya teknik lubang resapan biopori ini, diharapkan mampu menjadi solusi pengelolaan sampah organik. sehingga penumpukan sampah di TPA dapat berkurang. selain itu, untuk mengurangi dampak dari gas metana yang tentu saja dapat mencemari udara.